Kamis, 07 Mei 2015

OSN PKLK 2015 JOGJAKARTA MENGUNAKAN BATIK KALIBA

BATIK KALIBA  SLB N 1 BANTUL  YOGYAKARTA DIPERCAYA SEBAGAI BATIK SERAGAM RESMI OSN PKLK TAHUN 2015 DI YOGYAKARTA


Karya Batik  Unting Cimol hasil karya Sanggar Batik Kaliba

Suatu penghargaan dan kepercayaan yang luarbiasa oleh Direktorat pklk yang telah mempercayakan kepada kami ' sanggar batik kaliba' sebagai satu satunya penyedia seragam batik untuk perhelatan OSN 2015 di Yogyakarta.
Karya batik yang di percayakan kepada kami ini merupakan brend/ cirikas batik darikami yaitu batik ' unting cimolan'.
Semoga dengan kepercayaan yang luarbiasa ini dapat memberi motifasi kepada kami untuk lebih berkarya yang lebih giatlagi dan mensejahterakan kepada anak didik kami.

Selasa, 19 Maret 2013

PERESMIAN SENTRA PK-LK KALIBA/ SANGGAR BATIK KALIBA


                       Showwrom batik kaliba

Sanggar seni adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk berkegiatan seni seperti seni tari, seni lukis, seni kerajinan atau kriya, seni peran dls. Kegiatan yang ada dalam sebuah sanggar seni berupa kegiatan pembelajaran tentang seni, yang meliputi proses dari pembelajaran, penciptaan hingga produksi dan semua proses hampir sebagian besar dilakukan di dalam sanggar (tergantung ada tidaknya fasilitas dalam sanggar), sebagai contoh apabila menghasilkan karya berupa benda (patung, lukisan, kerajinan tangan dll) maka proses akhir adalah pemasaran atau pameran,apabila karya seni yang dihasilkan bersifat seni pertunjukan (teater, tari, pantomim dll) maka proses akhir adalah pementasan.
Sanggar seni termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal. Sanggar seni biasanya didirikan secara mandiri atau perorangan, mengenai tempat dan fasilitas belajar dalam sanggar tergantung dari kondisi masing-masing sanggar ada yang kondisinya sangat terbatas namun ada juga yang memiliki fasilitas lengkap, selain itu sistem atau seluruh kegiatan yang terjadi dalam sanggar seni sangat fleksibel, seperti menyangkut prosedur administrasi, pengadaan sertifikat, pembelajaran yang menyangkut metode pembelajaran hingga evaluasi dll, mengikuti peraturan masing-masing sanggar seni, sehingga antara sanggar seni satu dengan lainnya memiliki peraturan yang belum tentu sama. Karena didirikan secara mandiri, sanggar seni biasanya berstatus swasta, dan untuk penyetaraan hasil pendidikannya harus melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah agar bisa setara dengan hasil pendidikan formal.
Seperti halnya sentra PK LK di SLB Negeri 1 Bantul ini merupakan gedung yang di buat dan di dirikan dari biaya APBD melalui Dinas Pe

Rabu, 27 Februari 2013

Suasana di Sanggar Kaliba "Proses membatik yang Luar Biasa"

Kolaborasi guru&murid dalam membatik
Beginilah suasana sanggar Kaliba SLB Negeri 1 Bantul setiap harinya, terlihat suasana yang sangat bahagia dan gembira antara pendidik dan anak didik sang saling berkolaborasi menyelesaikan sebuah karya batik.
Karya batik yang di kerjakan di atas ini merupakan sebuah karya taplak meja yang di pesan oleh seseorang yang cinta terhadap karya ketrampilan anak ABK, pada tingkat permulaan akan memesan sebanyak 70 lembar karya taplak meja dengan menggunakan teknik batik tulis,pewarnaan colet.


Jumat, 22 Februari 2013

Keceriaan Anak SLB 1 Bantul dalam Membatik

Suasana Proses Pencelupan Warna

Anak-anak ini terlihat ceria dan bahagia dalam mengikuti kegiatan membatik/ pencelupan pewarnaan batik taplak meja. Suasana semacam ini merupakan suasana keseharian dari anak-anak SLB Negeri 1 Bantul yang terpilih mengikuti kegiatan wira usaha batik tahap ke 2 Tahun 2012-2013.

Kegiatan Pembatikan yang di lakukan setelah selesai proses belajar mengajar merupakan momen keceriaan tersendiri bagi anak-anak ini, dikarenakan bagi anak yang pemula mengenal batik akan menemui dunia baru yang selama ini belum pernah dia ketahui namun dia senantiasa memakai kain batik setiap harinya sehingga mengetahui dan mengalami/ mempraktekan pembuatan batik ini.
Sedangkan bagi anak yang sudah mengenal batik sebelumnya akan semakin mahir dan ahli di bidang ketrampilan ini, sehingga dia juga dapat pemasukan penghasilan dari kegiatan ini.


Kamis, 21 Februari 2013

Proses PEMBATIKAN di Sanggar KALIBA

Proses Pencelupan



Proses Pembuatan Batik

Secara umum proses pembuatan batik melalui 3 tahapan yaitu pewarnaan, pemberianmalam(lilin) pada kain dan pelepasan lilin dari kain.
Kain putih yang akan dibatik dapat diberi warna dasar sesuai selera kita atau tetap berwarna putih sebelum kemudian di beri malam. Proses pemberian malam ini dapat menggunakan proses batik tulis dengan canting tangan atau dengan proses cap. Pada bagian kain yang diberi malam maka proses pewarnaan pada batik tidak dapat masuk karena tertutup oleh malam (wax resist). Setelah diberi malam, batik dicelup dengan warna. Proses pewarnaan ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai keinginan, berapa warna yang diinginkan.
Jika proses pewarnaan dan pemberian malam selesai maka malam dilunturkan dengan proses pemanasan. Batik yang telah jadi direbus hingga malam menjadi leleh dan terlepas dari air. Proses perebusan ini dilakukan dua kali, yang terakhir dengan larutan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan. Setelah perebusan selesai, batik direndam air dingin dan dijemur.

Daur Ulang Malam

Pada umumnya para pembatik dapat mendaur ulang sisa malam yang telah digunakan menjadi malam baru yang dapat dipakai kembali. Setelah batik dilorod (direbus), maka malam akan terlepas dari kain dan terdapat di permukaan air. Hal ini terjadi karena malam (lilin) yang merupakan lemak memiliki massa jenis lebih kecil dari air. Jika air telah dingin maka malampun akan beku dan dapat diambil. Diusahakan air yang terbawa seminimal mungkin, kemudian malam bekas tersebut dicampur dengan BPM (Paraffin/kendal) yang merupakan sisa/ampas dari pembuatan minyak goreng. Bahan lainnya adalah Gondorukem yaitu getah pohon pinus. Jika ingin membuat batik dengan motif garis yang sangat tipis dan halus (ngawat)  maka dapat dicampur dengan damar yaitu getah dari pohon meranti. Semua bahan tersebut direbus hingga larut semua yaitu sekitar 5-7 jam. Setelah itu malam yang telah jadi dicetak dan siap digunakan.

Batik Remukan

Kekayaan variasi batik memang sangat luas. Salah satu jenis teknik pembuatan batik yang cukup unik adalah batik remukan. Disebut remukan karena proses pembuatan batik ini telah dimodifikasi, yaitu dengan memecahkan malam pada pola batik yang telah kering, sehingga pada proses pencelupan warnanya meresap pada retakan malam yang telah terbentuk, seperti yang terlihat pada contoh gambar
remukan

Batik Print

Batik print merupakan salah satu jenis batik yang baru muncul. Tidak diketahui pasti kapan mulai dikenal, tetapi kini menjadi produksi batik dengan jumlah paling banyak jika dibanding batik cap apalagi batik tulis.
Teknik pembuatan batik print relatif sama dengan produksi sablon, yaitu menggunakan klise(kassa) untuk mencetak motif batik di atas kain. proses pewarnaannya sama dengan proses pembuatan tekstil biasa yaitu dengan menggunakan pasta yang telah dicampur pewarna sesuai keinginan, kemudian diprintkan sesuai motif yang telah dibuat. Jenis batik ini dapat diproduksi dalam jumlah besar karena tidak melalui proses penempelan lilin dan pencelupan seperti batik pada umumnya, hanya saja motif yang dibuat adalah motif batik. oleh karena itu batik print merupakan salah satu jenis batik yang fenomenal, kemunculannya dipertanyakan oleh beberapa seniman dan pengrajin batik karena dianggap merusak tatanan dalam seni batik, sehingga mereka lebih suka menyebutnya kain bermotif batik.
Secara kasat mata kita dapat membedakan batik print dan batik tulis/cap dengan melihat permukaan di balik kain, biasanya kain batik print warnanya tidak meresap ke seluruh serat kain, dan hanya menempel pada permukaan kain, sehingga di balik kain masih terlihat sedikit berwarna putih.
Belakangan muncul perkembangan baru pada batik print, dengan adanya metode print malam.Metode ini dapat dikatakan perpaduan antara sablon dan batik. pada print malam, materi yang di printkan pada kain adalah malam (lilin) dan bukan pasta seperti batik print konvensional. setelah malam menempel, kemudian kain tersebut melalui proses pencelupan seperti pembuatan batik pada umumnya.

Batik Cap

cap tembaga cap kayu
Batik di Indonesia memang selalu mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Pada awalnya hanya terdapat batik tulis yang dikerjakan oleh para pengrajin wanita menggunakan canting. Sekitar pertengahan abad ke-19, “canting cap” (biasanya disebut hanya“cap” saja) mulai dikembangkan.
Canting cap merupakan sebuah alat berbentuk semacam stempel besar yang telah digambar pola batik. Pada umumnya pola pada canting cap ini dibentuk dari bahan dasar tembaga, tetapi ada pula yang dikombinasikan dengan besi. Dari jenis produksi batik cap ini, pembatik bisa menghemat tenaga, dan tak perlu menggambar pola atau desain di atas kain.
Batik cap juga mengalami pekembangan, dengan dikenalnya cap kayu. Cap yang terbuat dari kayu ini lebih ekonomis dan lebih mudah pembuatannnya. Pola pada kayu diukir dan dibentuk seperti stempel sama halnya dengan cap tembaga. Batik menggunakan cap kayu ini dapat dibedakan dari cap tembaga karena kayu tidak menghantarkan panas sebaik tembaga sehingga malam (lilin) yang menempel pada kayu lebih tipis, dan hasil pengecapannya yang terbentukpun memiliki kekhasan tersendiri, biasanya terdapat sedikit warna yang meresap pada batik karena lilin yang menempel terlalu tipis, sehingga terlihat gradasi warna pada pola antara pinggir motif dan tengahnya.

Jumat, 11 Januari 2013

PEMBUKAAN PROGRAM WIRA USAHA BATIK

Pembukaan Wira Usaha Batik di SLBN 1 Bantul

Program wira usaha batik yang di selengarakan oleh sanggar kerja SLB N 1 Bantul merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendidik siswa agar trampil untuk berkarya seni kerajinan batik, kegiatan wira usaha ini di selenggarakan oleh SLBN 1 Bantul dengan Modal usaha dari anggaran negara melalui APBN, Program ini merupakan ber skala Nasional di seluruh Indonesia hanya terpilih  delapan ( 8 ) Seklolahan Luar Biasa/ ABK yang mendapatkan program kegiatan ini.

Dengan tujuan melanjutkan program wira usaha batik yang telah di laksanakan pada tahun - tahun sebelumya dengan melibatak siswa aktif maupun alumni dari SLB N 1 bantul yang berdomisili di wilayah sekitar seklohan dan memiliki potensi baik di bidang batik namun belum ter tampung di dunia usaha.

Melihat pengalaman yang telah di laksanakan sebelumya kegiatan wira usaha batik ini sangat besar manfaatnya bagi murid maupun alumni karena siswa yang aktif akan menambah bekal ketrampilan membatik, sedangkan bagi alumni akan menambah penghasilan dari berkarya batik ini di karenakan ada penghargaan nilai incom dari karya yang di hasilkan nanti.

Untuk langkah awal program batik ini akan menyelesaikan karya batik pesanan/ order yang sudah  masuk di sekolahan.

Program kegiatan ini di bagi menjadi 2 kelompok kerja latihan dan lanjutan:
1. Untuk siswa B/ Tuna Rungu wicara
2. Untuk siswa Tuna grahita dan Tuna daksa.

Sedangkan untuk alumni merupakan program lanjutan dan tingkat mahir yang merpupakan program produksi karya, selain itu dari almuni bertujuan untuk membimbing juga adik - adik kelasnya yang masih sedikit belom pengalaman.

Rabu, 12 Desember 2012

Kegiatan Membatik di Sanggar Kaliba

proses pencantingan dan pewarnaan

Proses membatik di sanggar kaliba yang merupakan kegiatan rutin bagi Guru maupun karyawan SLB N 1 Bantul Yogyakarta
Proses kegiatan ini di lakukan setiap hari bagi guru maupun karyawan yang suka dan tertarik berkarya dan berbisnis batik, di bimbing oleh ahli pakar batik/ mendatangkan praktisi perajin batik.
Selain untuk guru dan karyawan, murid dan anak didik di SLBN 1 Bantul juga di ajari dari tingkatan dasar hingga mahir/ kelas karya.